TANAH LAUT, POSTKALIMANTAN.com – Inovasi berbasis lingkungan kembali digulirkan lewat kerja sama strategis antara Rutan Kelas II B Pelaihari dan PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis PLTU Asam-Asam.
Kesepakatan kerja sama ini difokuskan pada pemanfaatan limbah pembakaran batu bara (FABA) menjadi produk konstruksi bernilai seperti paving block dan batako.
Penandatanganan MoU digelar di Aula Rutan Pelaihari, Kamis (10/7/2025). Dalam acara tersebut, Kepala Kanwil Ditjen Pemasyarakatan Kalsel, Mulyadi, hadir mewakili pihak Rutan, sementara PLN diwakili Manajer PLN Indonesia Power Reo Yanuar Hadi.
Penandatanganan ini turut disaksikan oleh Wakil Bupati Tanah Laut, H. Muhammad Zazuli.
Usai seremoni, para pejabat meninjau langsung proses pembuatan paving block oleh warga binaan.
Wakil Bupati dan Kepala Kanwil Ditjenpas secara simbolis menyerahkan cetakan paving kepada perwakilan narapidana sebagai bagian dari program pelatihan dan pemberdayaan.
Reo Yanuar Hadi menjelaskan bahwa material FABA memiliki kualitas yang unggul dibandingkan produk biasa.
“Dari segi kekuatan dan ketahanan, paving block dari FABA terbukti lebih keras dan kokoh. Ini telah dibuktikan lewat penelitian Universitas Lambung Mangkurat,” ujarnya.
Walaupun belum dipasarkan secara luas, produk paving block dari program ini telah dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan sosial PLN seperti pembangunan sekolah, mushola, pesantren, hingga fasilitas ibadah lainnya.
Produksi manual saat ini mampu menghasilkan hingga 500 unit per hari, dan bisa meningkat dua kali lipat menggunakan mesin. Sementara itu, limbah FABA yang dihasilkan PLTU Asam-Asam mencapai sekitar 7.000 ton tiap bulan, memastikan pasokan bahan baku tetap tersedia.
Wakil Bupati Tanah Laut menyambut baik inisiatif ini dan menyebutnya sebagai langkah cerdas dalam membina warga binaan sekaligus menjaga lingkungan.
“Melalui program ini, para narapidana tidak hanya diberi keterampilan, tapi juga harapan baru,” tuturnya.
Kerja sama ini menjadi contoh konkret bagaimana sinergi antara pemerintah, lembaga pemasyarakatan, dan dunia industri dapat memberikan dampak positif berkelanjutan bagi masyarakat. (MN)