TANAH LAUT, POSTKALIMANTAN.com – Sebuah langkah inspiratif dan berkelanjutan dilakukan oleh PLN Indonesia Power UBP Asam-Asam yang resmi menjalin kerja sama dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Lembaga Pemasyarakatan (Kanwil Dirjen Lapas) Kalimantan Selatan, Kamis (10/7/2025).
Kolaborasi ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang digelar di Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut.
Dalam momen yang turut dihadiri oleh Wakil Bupati Tanah Laut, H. Muhammad Zazuli, PLN Indonesia Power menggandeng pihak rutan untuk memberdayakan warga binaan melalui pelatihan pengolahan Fly Ash Bottom Ash (FABA)-limbah sisa pembakaran batu bara-menjadi produk bernilai ekonomis seperti paving block.
Program pelatihan ini tak hanya mengedepankan aspek keterampilan, tetapi juga menjadi bagian dari komitmen PLN Indonesia Power terhadap Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).
“PLN Indonesia Power hadir bukan hanya untuk menerangi negeri, tapi juga untuk menyalakan harapan. Kami ingin warga binaan bisa memiliki masa depan yang lebih cerah dan siap kembali ke masyarakat dengan keahlian yang bermanfaat,” ujar Senior Manager PLN Indonesia Power UBP Asam-Asam, Reo Yanuar Hadi.
Senada dengan hal itu, Kepala Kanwil Dirjen Lapas Kalsel, Mulyadi, menyambut baik inisiatif ini. Ia menilai kolaborasi antara sektor industri, pemerintah daerah, dan lembaga pemasyarakatan adalah fondasi penting dalam mewujudkan pembinaan yang berkelanjutan dan manusiawi.
“Ini bukan sekadar pelatihan, tapi investasi jangka panjang untuk perubahan hidup para warga binaan. Kami sangat mengapresiasi sinergi ini,” ucap Mulyadi.
Langkah nyata ini menjadi contoh konkret bahwa limbah bisa disulap menjadi harapan, dan warga binaan bukan hanya objek pembinaan, tetapi juga subjek perubahan yang pantas mendapat peluang kedua.
Semoga kerja sama ini menjadi awal dari gerakan pemberdayaan yang lebih luas dan berdampak nyata bagi sosial dan lingkungan. (MN)
