PELAIHARI, POSTKALIMANTAN.COM – Gerakan untuk mencarikan keadilan pengurus Badan kordinasi Himpunan Mahasiswa (Badko) dan ikatan Mahasiswa Muhamadiyah (IMM) Kalimantan Selatan dengan perwakilan datangi Markas Polres Tanah laut, Senin (29/4/2024).
Untuk mencarikan keadilan HMI dan IMM di awal mendampingi warga yang terdampak, akibat lubang pendulangan tradisional.
Kedatangan HMI dan IMM disambut oleh Kapolres Tanah Laut dan jajaran untuk duduk bersama beraudiensi.
Setelah audensi, pihaknya memberikan keterangan di halaman Mapolres Tanah laut kepada awak media.
Ketua umum Badko HMI Kalsel, Abdi Aswadi menyampaikan, aktivitas tambang tradisional ini sudah kami laporkan ke kasatreskrim 17 April 2024 lalu, mereka menilai tidak lanjut penanganan lamban, dan di lapangan tidak ada melihat pemasangan garis polisi.
“Apabila kasus ini tidak bisa di antisipasi di tingkat Kapolres Tala maka kami ke kapolda, kami akan membuat laporan ke kapolda Kalsel,” ucapnya.
Pemilik rumah yang terkena dampak, Zainul berharap aparat kepolisian mengusut tuntas aktivitas pendulangan tersebut, apalagi dari pihak pemodal pendulangan menyebut adanya bekingan.
Dirinya melaporkan aktivitas pendulangan itu karena tidak jauh dari kamar tidur hampir jarak sekitar tiga meter.
Terpisah, Kapolres Tala AKBP Muhammad Junaeddy menyampaikan berkomitmen akan melanjutkan sesuai aturan.
“Kami dari polres Tala berterimakasih kedatangan dua organisasi HMI dan IMM Kalsel,” pungkasnya. (MN)