PostKalimantan.com – Kotabaru. Pemerintah Kabupaten Kotabaru melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DPPPAPPKB) menggelar Rapat Koordinasi Tim Pencegahan dan Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Kotabaru Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di Ballroom Hotel Grand Surya Kotabaru dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan lintas sektor. Kamis, 8 Mei 2025.
Rapat dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Kotabaru, Syairi Mukhlis, S.Sos, yang juga menjabat sebagai Ketua TPPS Kabupaten Kotabaru. Beliau menyampaikan apresiasi atas komitmen dan sinergi seluruh peserta yang hadir dalam upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Kotabaru. “Saya optimis target penurunan prevalensi stunting tahun 2025 sebesar 18,8% dapat kita capai bersama dengan kerja cepat, koordinasi lintas sektor, dan penyusunan data yang akurat,” ujar Syairi.
Penanganan stunting harus dilihat secara holistik, tidak hanya melalui intervensi gizi, namun juga melalui pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Sekretaris DPPPAPPKB, Mansyah, SKM, MM, menyampaikan bahwa rapat ini bertujuan untuk memperjelas arah kebijakan dan program percepatan penurunan stunting tahun 2025–2029. Selain itu, kegiatan ini menjadi momentum untuk menyelaraskan sasaran intervensi pada ibu hamil, ibu nifas, serta keluarga berisiko stunting dengan data yang akurat dan terintegrasi.
Rapat koordinasi ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kotabaru, unsur Forkopimda, para asisten di lingkungan Sekretariat Daerah, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan, Kepala BPS, para Kepala SKPD, seluruh camat, Koordinator Penyuluh KB se-Kabupaten Kotabaru, dan berbagai undangan lainnya.
Acara dilanjutkan dengan paparan materi dari sejumlah narasumber, antara lain Kepala Bapperida mengenai pelaksanaan aksi konvergensi, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Selatan terkait Program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GETTING), Badan Pusat Statistik mengenai indeks penanganan stunting, dan Dinas Kesehatan terkait hasil survei prevalensi stunting tahun 2024. Pemanfaatan data keluarga berisiko stunting juga dibahas secara khusus oleh Dinas DPPPAPPKB Kabupaten Kotabaru.
Melalui rapat koordinasi ini, Pemerintah Kabupaten Kotabaru meneguhkan komitmennya dalam percepatan penurunan stunting sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan mewujudkan generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan unggul. (Rizky)