ASAM ASAM, POSTKALIMANTAN.com – Inovasi ramah lingkungan kembali hadir dari Kalimantan Selatan. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalsel bersama PT PLN Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Asam-Asam resmi menandatangani surat 30 Juli 2025 pelaksanaan kerja sama pemanfaatan limbah racik uang kertas menjadi bahan bakar alternatif pembangkit listrik.
Kesepakatan ini menjadi wujud nyata sinergi antara sektor keuangan dan sektor energi dalam mendorong ekonomi sirkular, sekaligus mengurangi limbah yang sulit terurai. Limbah racik uang kertas yang sudah tidak layak edar nantinya akan diolah menjadi campuran bahan bakar pengganti sebagian batu bara di PLTU Asam-Asam.
Acara penandatanganan berlangsung di Aula Gedung Administrasi PLTU Asam-Asam, Rabu (30/7), dihadiri Kepala Kantor Perwakilan BI Kalsel, Fadjar Majardi, Kepala Unit Layanan & Pengolahan Rupiah, Tata Yoni Permana, serta jajaran manajemen UBP Asam-Asam.
Senior Manager UBP Asam-Asam, Reo Yanuar Hadi, menegaskan kesiapan pihaknya untuk mengimplementasikan kerja sama ini.
“Kesiapan peralatan dan personel menjadi prioritas kami. Dengan koordinasi yang solid, kami optimis dapat menyuplai listrik yang andal bagi masyarakat Kalimantan Selatan, terlebih menjelang peringatan Hari Kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia,” ujarnya.
Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya mendukung transisi energi bersih dan berkelanjutan, tetapi juga memberikan solusi inovatif dalam pengelolaan limbah non-organik. Dengan langkah ini, Kalsel memperkuat posisinya sebagai daerah yang peduli lingkungan sekaligus mampu memanfaatkan potensi limbah untuk kebutuhan energi masyarakat. (Pk)