TANAH LAUT, POSTKALIMANTAN.com – Kabar duka menyelimuti masyarakat Kalimantan Selatan. Abdul Kadir, Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalimantan Selatan sekaligus Wakil Ketua PD PPM Kalsel periode 2020–2025, wafat di rumah duka Pulau Sari, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, Rabu (17/9/2025).
“Innalillahi wa inna ilaihi roji’un. Kami mendoakan semoga almarhum diampuni segala dosa-dosanya, diterima amal ibadahnya, dan ditempatkan di sisi terbaik Allah. Semoga keluarga diberi ketabahan,” ungkap salah satu kerabat dekat almarhum dengan penuh haru.
Banyak pihak mengaku tak menyangka akan kehilangan sosok yang dikenal rendah hati, dermawan, sekaligus penengah dalam berbagai persoalan. “Beliau sering bilang sedang kurang sehat dan diminta banyak istirahat. Tapi beliau tetap aktif berkomunikasi dengan kami,” ujar salah seorang rekan, mengingat momen terakhir berbincang lewat telepon.
Ucapan belasungkawa mengalir deras, baik dari pejabat, tokoh masyarakat, maupun berbagai organisasi kemasyarakatan. Hadir di antaranya Ketua DPD LAI-BPAN Kalsel Mardian Jafar, Ketua DPC Laung Kuning Zainal Abidin, perwakilan LSM KAKI, Laskar Macan Asia, BAKORMAD, jajaran kepolisian, Kodim 1009/Tanah Laut, hingga perwakilan Kapolda Kalsel.
Bagi warga setempat, Abdul Kadir bukan hanya pemimpin adat, melainkan pribadi yang selalu mengutamakan mediasi, mengedepankan kebersamaan, dan ringan tangan membantu siapa pun tanpa pamrih. “Beliau tidak pernah pikirkan dirinya, yang penting orang lain senang,” ucap Zuki, sahabat dekat yang kerap mendampingi almarhum.
Tak hanya kalangan masyarakat umum, sejumlah habib juga turut hadir memberikan penghormatan terakhir, termasuk penasihat DAD, Habib Muchdar Bin Hasan Assegaf. Kehadiran mereka menjadi bukti betapa besar rasa kehilangan atas wafatnya tokoh adat yang disegani tersebut.
Kepergian Abdul Kadir meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat Kalimantan Selatan, khususnya warga Dayak. Sosoknya yang dikenal bijak dan penuh kepedulian akan selalu dikenang. (BM)