HomeHukumKalimantan Selatankota banjarbaru

Dari Jagung Hingga Ikan Gabus, Ini Terobosan Polda Kalsel Dukung Ketahanan Pangan

×

Dari Jagung Hingga Ikan Gabus, Ini Terobosan Polda Kalsel Dukung Ketahanan Pangan

Sebarkan artikel ini

BANJARBARU, POSTKALIMANTAN.com – Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, S.I.K., S.H., M.H., tampil sebagai narasumber utama dalam Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Perikanan dan Kelautan Indonesia (FP2TPKI) yang digelar di Ballroom Hotel Grand Qin, Banjarbaru, Kamis (6/11/2025).

Dalam forum bergengsi tersebut, jenderal bintang dua itu memaparkan materi bertajuk “Bedah Peluang, Tantangan, dan Strategi Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional”, yang menyoroti peran vital Polri dalam menjaga stabilitas pangan sekaligus keamanan nasional.

Kabid Humas Polda Kalsel, Kombes Pol Adam Erwindi, S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa Kapolda menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk memastikan kebutuhan pangan rakyat terpenuhi secara berkelanjutan.

“Ketahanan pangan merupakan bagian tak terpisahkan dari ketahanan nasional. Ini menyangkut pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat sekaligus stabilitas negara,” tegas Irjen Pol Rosyanto Yudha.

Kapolda menambahkan, Polri tak hanya berperan sebagai penegak hukum, tetapi juga penggerak, pengawas, dan pelindung dalam pelaksanaan program ketahanan pangan di seluruh Indonesia.

Baca Juga !  Tala Kuasai Arena! Juara Umum IBCA MMA Porprov XII Kalsel 2025

Menurutnya, ada lima aspek keterkaitan antara ketahanan pangan dan ketahanan nasional yang harus diperkuat:

1. Aspek ekonomi,

2. Aspek politik dan stabilitas sosial,

3. Aspek pertahanan dan keamanan,

4. Aspek sosial budaya,

5. Aspek lingkungan.

“Kelima aspek ini saling menopang. Jika salah satunya lemah, maka ketahanan nasional juga akan terganggu,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Kapolda juga mengupas perbedaan antara Kepolisian modern dan tradisional.
Kepolisian modern, katanya, berfokus pada kemitraan dengan masyarakat serta langkah-langkah proaktif, preventif, dan prediktif untuk mencegah kejahatan sebelum terjadi.

“Kita tidak bisa meniadakan kejahatan sepenuhnya. Tapi dengan pendekatan berbasis data dan kolaborasi, kita bisa meminimalkan peluangnya,” jelasnya.

Sementara kepolisian tradisional lebih menekankan pada penegakan hukum dan respons terhadap kejahatan yang sudah terjadi.

Dalam mendukung ketahanan pangan, Polda Kalsel telah menjalin kemitraan luas dengan Pemerintah Daerah, Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Perum Bulog, PT Antang Gunung Meratus (AGM), kelompok tani, serta berbagai media online dan offline.

Baca Juga !  Usai Rilis Helikopter Jatuh, Gubernur Kalsel dan Forkopimda Singgah di Depot Legendaris Sari Patin

Sejumlah inovasi juga telah dilakukan, seperti:

Pemanfaatan lahan basah untuk penanaman jagung,

Pembuatan greenhouse dengan komoditas seledri, sawi, pakcoy, cabai, dan melon,

Budidaya ikan dengan sistem bioflok (ikan haruan/gabus, nila, gurame, dan papuyu),

Pengembangan sapi ternak,

Pendirian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh wilayah Kalsel,

Dan pembagian makanan bergizi gratis (MBG) untuk pelajar, ibu hamil, serta ibu menyusui.

Atas berbagai inovasi tersebut, Kapolda Kalsel dan jajaran mendapatkan sejumlah penghargaan nasional, antara lain:

Kompolnas Award,

Penghargaan dari Gubernur Kalimantan Selatan,

Dan penghargaan SSDM Polri atas pembinaan sumber daya manusia dalam mendukung ketahanan pangan.

“Semua capaian ini bukan akhir, tapi langkah awal menuju sinergi yang lebih kuat antara Polri dan masyarakat dalam mewujudkan kemandirian pangan Indonesia,” pungkas Irjen Pol Rosyanto Yudha.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *