BANJARMASIN, POSTKALIMANTAN.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan memperingati Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025 dalam sebuah acara penuh semangat di Gedung Mahligai Pancasila, Kamis (26/6/2025) malam.
Kegiatan ini melibatkan berbagai unsur masyarakat mulai dari pejabat pemerintah, pegiat antinarkoba, hingga para pelajar yang kini menjadi bagian penting dalam gerakan penyadaran bahaya narkotika bagi generasi muda.
Dalam sambutannya, Staf Ahli Bidang Hukum dan Pemerintahan, Adi Santoso, mewakili Gubernur Kalimantan Selatan, menyampaikan harapan besar agar peringatan ini menjadi titik tolak memperkuat kerja sama lintas sektor dalam memerangi narkoba di daerah.
“Pak Gubernur menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan HANI 2025. Momentum ini diharapkan menjadi penggerak utama sinergi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dan seluruh lapisan masyarakat dalam mencegah serta memberantas penyalahgunaan narkoba,” kata Adi.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kalsel, Muslim, menekankan bahwa edukasi adalah salah satu langkah paling efektif dalam menekan laju peredaran narkoba.
Ia juga menyoroti pentingnya peran media dalam menyampaikan informasi yang membangun kesadaran publik.
“Kami terus mendukung penyebaran pesan-pesan edukatif mengenai bahaya narkoba, terutama lewat konten digital yang mudah dipahami masyarakat, khususnya kalangan muda,” jelas Muslim.
Ketua Bidang Pencegahan BNNP Kalsel, Rahmadiansyah, mengingatkan bahwa HANI bukan hanya ajang seremonial, melainkan momen penting untuk mengevaluasi kondisi nyata di lapangan, khususnya meningkatnya kasus penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.
“Berdasarkan data tahun 2019, angka penyalahgunaan narkoba di Kalimantan Selatan mencapai 1,3 persen dan menempatkan daerah ini pada posisi ke-9 secara nasional. Tahun ini, kecenderungan pengguna remaja semakin meningkat karena pengaruh lingkungan sosial,” paparnya.
BNNP Kalsel, tambahnya, terus mendorong program “Teman Sebaya” yang bertujuan melibatkan pelajar agar mampu menjadi agen perubahan dalam menolak narkoba di lingkungan mereka sendiri.
Dari sisi penunjang kerja, Kepala Bagian Umum BNNP Kalsel, Wahyu, mengungkapkan harapannya agar pembangunan gedung permanen untuk operasional BNNP segera direalisasikan, mengingat kondisi fasilitas saat ini belum mendukung secara optimal.
“Kami telah mengajukan usulan ke pemerintah provinsi dan pusat. Besar harapan kami agar tahun ini dapat terealisasi demi mendukung kelancaran tugas dan pelayanan,” ucap Wahyu.
Peringatan HANI 2025 di Kalimantan Selatan menjadi bukti bahwa upaya melawan narkoba tidak bisa dilakukan sendiri. Hanya dengan kebersamaan dan peran aktif seluruh elemen masyarakat, Banua bisa terbebas dari jerat narkotika. (An)