Kotabaru

Inovasi Kesehatan Masyarakat: Pengalaman Mahasiswa RPL Prodi Kebidanan Di Desa Tanjung Pelayar

181
×

Inovasi Kesehatan Masyarakat: Pengalaman Mahasiswa RPL Prodi Kebidanan Di Desa Tanjung Pelayar

Sebarkan artikel ini

PostKalimantan.com – Kotabaru. Desa Tanjung Pelayar, wilayah kerja Puskesmas Tanjung Selayar, menjadi pusat pelaksanaan program Pemberdayaan Masyarakat yang diprakarsai oleh tujuh mahasiswa Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Prodi Kebidanan Program Sarjana Terapan, Jurusan Kebidanan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Banjarmasin. Program ini tidak hanya memberikan solusi nyata bagi permasalahan kesehatan ibu dan anak, tetapi juga menjadi contoh kolaborasi lintas sektor yang inovatif. Senin, 13 Januari 2025.

Tujuh mahasiswa berbakat pelaksana program:
1. Ambul Putri Pramono (P07124224162R)
2. Mardiana (P07124224174R)
3. Raudatul Jannah (P07124224178R)
4. Selvia Rosluniwati (P07124224181R)
5. Siti Misbah (P07124224182R)
6. Sumariati (P07124224184R)
7. Yulia Mukhdarina (P07124224188R)

Program ini didukung penuh oleh Kepala Puskesmas Tanjung Selayar, dosen pembimbing, preseptor klinik, aparat desa, kader kesehatan, dan masyarakat Desa Tanjung Pelayar.

Program ini melibatkan masyarakat RT.01 hingga RT.06 Desa Tanjung Pelayar sebagai sasaran utama, yang mencakup:
1. Ibu hamil
2. Ibu menyusui
3. Bayi
4. Balita
5. Pasangan usia subur (PUS)
6. Remaja

Baca Juga !  Meriahkan Malam Idul Fitri 1445H, Pemkab Kotabaru Gelar Takbiran Dan Pawai Keliling Kota

Mahasiswa mengimplementasikan tiga kegiatan inovatif untuk menjawab tantangan kesehatan di desa ini:

1. *DIARE SMART (Diare Sembuh dengan Makanan dan Air Rehidrasi)* : Program ini memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya rehidrasi untuk mengatasi diare. Produk unggulan berupa leaflet dan demonstrasi cara membuat larutan rehidrasi oral yang sederhana membantu masyarakat memahami cara penanganan diare dengan mudah dan murah.

2. *ZAT BESI BERSAMA (Kampanye Zat Besi untuk Remaja)* : Melalui penyuluhan dan workshop memasak makanan kaya zat besi, remaja diperkenalkan pada pentingnya mencegah anemia. Kegiatan ini menghasilkan produk seperti booklet edukasi dan resep makanan bergizi yang dapat diterapkan langsung oleh peserta di rumah.

3. *POSYANDU PLAY (Posyandu yang Menyenangkan)* : Dengan pendekatan kreatif, Posyandu dihidupkan kembali sebagai tempat interaktif yang menyenangkan. Anak-anak diajak belajar tentang gizi melalui permainan edukatif, sementara orang tua diberi materi pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin. Produk kegiatan berupa poster, modul edukasi, dan video dokumentasi menjadi alat bantu yang efektif dalam meningkatkan partisipasi masyarakat.

Baca Juga !  Parade Budaya Kotabaru Hebat Tampilkan Keberagaman Etnis Dan Duta Budaya Bone

Program ini berhasil meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak, menurunkan risiko diare pada balita, serta meningkatkan kesadaran remaja akan pentingnya zat besi dalam pola makan mereka. Kegiatan Posyandu Play juga mencatat lonjakan partisipasi orang tua dalam membawa anak ke Posyandu.

“Melalui program ini, kami berharap Desa Tanjung Pelayar dapat melahirkan generasi yang lebih sehat dan mandiri,” ujar salah satu mahasiswa. Dengan kerja keras dan sinergi yang solid, transformasi kesehatan yang dimulai dari desa kini telah menciptakan fondasi bagi masa depan yang lebih baik. Desa Tanjung Pelayar kini menjadi model pemberdayaan kesehatan yang patut dicontoh. (Rizky)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *