Lawatan DAB Serta Tabas dan Rombongan di Palangkaraya: Wujud Sinergi untuk Pelestarian Budaya Banjar

  • Bagikan

PALANGKARAYA, POSTKALIMANTAN.com – Dalam semangat menjaga warisan budaya dan memperkuat ikatan kekeluargaan sesama urang Banjar, Dewan Adat Banjar (DAB) bersama organisasi Tutus Banjar Asli (Tabas) menggelar acara silaturahmi budaya yang sarat makna di Jalan Sawang Raya No 5 RT 5, Kelurahan Penarung, Kecamatan Pahandut, Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Selasa (15/4/2025).

Acara ini menjadi tonggak penting dalam upaya mempererat kolaborasi dan sinergi antar lembaga adat Banjar yang tersebar di berbagai daerah.

Mengusung nilai-nilai kebersamaan, kekeluargaan, dan pelestarian budaya, silaturahmi ini turut dihadiri oleh para tokoh adat, pengurus pusat dan daerah DAB dan Tabas, serta masyarakat Banjar yang berdomisili di Kalimantan Tengah.

Ketua Umum Dewan Adat Banjar (DAB), H. Kasmili, S.Ap, SH, MH dalam sambutannya menyampaikan bahwa silaturahmi ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan bentuk nyata komitmen bersama untuk menjaga dan mengembangkan budaya Banjar agar tetap hidup dan relevan di tengah perkembangan zaman.

“Kita hadir di sini bukan hanya untuk bertemu, tapi untuk merajut kembali nilai-nilai adat yang menjadi identitas kita. Budaya Banjar harus terus ditanamkan di hati generasi muda, khususnya mereka yang lahir dan besar di tanah rantau,” ujar Kasmili didampingi Sekjen DAB Farid Ridhaan, SE, Ketua Mada DAB Banjarbaru, Hendra serta Sekretaris Mada DAB Banjarbaru, H Fahri dan lainnya.

Baca Juga !  11 Kecamatan Kab Tala Sudah Memiliki Mobil Pemadam dan Posko Damkar Agar Untuk Memudahkan Koordinasi

Menurutnya, kolaborasi antara DAB dan Tabas merupakan langkah strategis dalam membangun jejaring adat yang kuat dan saling mendukung di seluruh nusantara.

Ia menekankan pentingnya kegiatan seperti ini digelar secara rutin dan melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pemuda dan perempuan Banjar.

Ketua Umum Tutus Banjar Asli (Tabas), Johan Amin, turut menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas terjalinnya hubungan yang erat antara DAB dan Tabas.

Ia menjelaskan bahwa Tabas lahir dari semangat mempertahankan nilai-nilai luhur, etika, dan adat Banjar yang diwariskan oleh para leluhur.

“Kami di Tabas percaya bahwa budaya adalah identitas. Tanpa budaya, kita kehilangan akar. Oleh karena itu, menjaga dan memperkenalkan budaya Banjar kepada dunia luar adalah tugas kita bersama,” tegas Johan didampingi Ketua DPW Tabas Kalsel, Khairil.

Ia juga menambahkan bahwa Tabas terbuka untuk bekerja sama dengan berbagai pihak yang memiliki visi dan misi yang sama dalam pelestarian budaya

DPW Tabas Kalimantan Tengah, H. Syamsir, dalam paparannya menjelaskan bahwa kehadiran Tabas di Kalteng adalah bagian dari upaya mempersatukan warga Banjar di tanah rantau sekaligus memperkenalkan budaya Banjar kepada masyarakat lokal.

Baca Juga !  Kapolda Kalsel Lakukan Ground Breaking Gedung Presisi 2 Ditreskrimum di Mako Polda Kalsel Banjarbaru

“Kalimantan Tengah adalah tanah yang ramah dan kaya budaya. Di sinilah urang Banjar bisa hidup berdampingan dengan suku Dayak, Jawa, Madura, dan lainnya dalam semangat persatuan. Tabas hadir untuk menjadi jembatan antara nilai adat Banjar dengan kearifan lokal setempat,” ujar H. Syamsir.

Ia juga menuturkan bahwa Tabas Kalteng akan terus menggelar kegiatan sosial, budaya, dan keagamaan sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap masyarakat.

Sementara itu, Dewan Para Pendiri DAB sekaligus Ketua DPD Tabas Palangkaraya, Guru Anang, mengajak semua pihak untuk menjadikan budaya sebagai sarana memperkuat persatuan dan harmoni antar warga di Kalimantan Tengah.

“Kami percaya bahwa budaya adalah bahasa yang menyatukan. Melalui seni, adat, dan tradisi, kita bisa membangun masyarakat yang saling menghormati dan menghargai perbedaan,” ucapnya.

Guru Anang juga mengingatkan pentingnya menanamkan nilai-nilai adat kepada generasi muda, agar budaya Banjar tidak tergerus zaman.

Menurutnya, peran keluarga, sekolah, dan komunitas sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak Banjar yang cinta budaya dan tanah leluhur.

Dengan terselenggaranya silaturahmi budaya ini, harapan besar tertanam di hati, agar budaya Banjar terus hidup, berkembang, dan menjadi kebanggaan di manapun urang Banjar berpijak. (An)

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *