PELAIHARI, POSTKALIMANTAN.COM – Hari ini Markas Besar Polres Tanah Laut kedatangan Rombongan Mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kalimantan Selatan, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, selasa (14/5/2024).
Di halaman lapangan Polres Tala, HMI dan IMM sempat orasi menyampaikan pendapat.
Tuntutan untuk mencarikan keadilan warga yang terdampak, atas rumah Zainul Luffi
Kapolres Tala, AKBP Muhammad Junaedy Jhony didampingi Wakapolres Tala, Kompol Andri Hutagalung, Kabag Ops Lompol Abdul Fatah, Kasat Reskrim Iptu Satri Madangkara Syarifuddin, dan Kasat Intelkam Iptu Abdulah A Niam.
Audiensi duduk bersama di ruang di Lauge Parama Satwika.
Laili Masruri yang mewakili pihak warga, hari ini setelah selesai audiensi, memberikan penjelasan pada awak media, di dampingi HMI dan IMM Kalimantan Selatan.
Teman-teman mahasiswa, kasus turun aksi massa untuk memperkuat lagi apa yang di kawal, kasus dugaan tambang ilegal lubang pendulangan.
“Kami meyakini teman-teman mahasiswa, jika proses ini masih tidak ada titik ada cerah, kami akan turung bawa masyarakat lebih banyak,” ucapnya.
“Pada prinsipnya Kapolres Tanah Laut, sudah dua kali memberikan atensi lebih, kasus durian bungkuk,” jelas Laili Masruri menyakini akan lebih berjalan cepat penangan kasus.
Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) apresiasi selalu kepada Polres Tala.
“Kami akan pasti menunggu tindakan nyata, karna kasus cukup lama terkatung-katung di Desa Durian Bungkuk,” ujarnya.
Dalam audiensi dengan HMI dan IMM Kapolres Tanah Laut, mengeluarkan kalimat sangat tegas untuk penangan kasus.
Kapolres Tanah Laut, AKBP Muhammad Junaeddy Jhony wanti-wanti itu di sampaikan, “Apabila ada anggota saya yang terlibat akan di serahkan dengan propam, untuk penanganan etik,” Tegasnya. (MN)