BANJARMASIN – Pidato Walikota saat puncak Hari Jadi Kota Banjarmasin Ke-496, Mendapat kritikan dari salah satu Anggota DPRD Kota Banjarmasin dan juga sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin.(28/9/2022).
Banyaknya pencapaian dalam bidang inprastruktur yang di lakukan oleh Pemerintah Daerah Kota Banjarmasin masih jauh dari harapan masyarakat terbukti dengan adanya sumbangan warga untuk melakukan perbaikan jalan yang baru – baru ini di kritik Afrizal salah satu anggota DPRD Kota Banjarmasin
Perayaan puncak Hari Jadi ke-496 Banjarmasin di Balaikota Banjarmasin dengan panggung megah, berbanding terbalik jika melihat kondisi di beberapa wilayah yang bisa di bilang sulit di jangkau seperti di kawasan Pulau Bromo, Kelurahan Mantuil, Banjarmasin Selatan.
Jauh bisa mendapatkan akses infrastruktur jalan, warga setempat justru memasang plang permohonan sumbangan suka rela Di kawasan tersebut, titian kayu dengan lebar dua meter yang menjadi akses utama warga sangat jauh dari kata layak, dan luput dari perhatian Pemerintah Kota Banjarmasin. Titian sudah bergoyang dan bahaya untuk dilintasi. Hal itulah yang mendorong warga memasang plang sumbangan sukarela untuk perbaikan titian.
“Sudah tiga bulan kami pasang plang sumbangan ini karena kondisinya sangat memprihatinkan sekali,” ucap Widodo, warga setempat. Persoalan rusaknya titian ini sudah berlangsung sejak belasan tahun lamanya. Hanya dijanjikan oleh Pemko tanpa ada realisasi.
“Perbaikan hanya sementara. Diperbaiki hari ini, besoknya sudah kembali rusak,” keluhnya. Warga lainnya menuturkan, pemasangan plang sumbangan sukarela itu sebuah bentuk kepasrahan. Seingatnya, Pemko Banjarmasin pernah berjanji bakal memperbaiki akses titian saat ada kunjungan. Namun hingga kini tak kunjung terealisasi.
Kami berharap ada nya realisasi perbaikan titian sebagai akses warga dan bentuk kepedulian warga melakukan sumbangan sukarela yang sampai saat ini terkumpul sebesar Rp. 2.005.000,- dan masih jauh dari harapan.
Terkait dengan ucapan dari Wakil Ketua Komisi III DPRD Banjarmasin Afrizaldi.bahwa pembangunan di Kota Banjarmasin ini seperti layaknya lipstick agar nyaman dipandang,atau polesan hanya bersolek dipermukaan saja, sementara kondisi bagian dalamnya ditutup-tutupi.
“Harus ada point yang jelas dalam kreteria pembangunan, yang mana yang harus didahulukan dan yang mana yang harus ditunda, bukan malah terbalik, ucap Politisi muda Partai Amanat Nasional ini, Di satu sisi ditengah kota pembangunan begitu mewah dan megahnya, namun di sisi lain, masyarakat yang berada di ujung kota justru belum mendapatkan sentuhan pembangunan,” ujarnya.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, ia sudah kerap kali bertandang ke Pulau Bromo guna menyerap aspirasi masyarakat disana, sungguh sangat memprihatinkan, mereka dibangunkan jembatan pulau bromo dengan menelan anggaran 43 miliar, tapi tidak dibangunkan titian sebagai sarana untuk menuju kejembatan tersebut, ini sama saja bohong, ungkapnya dengan nada kecewa.
Disinggung apakah pihaknya sudah melaporkan apa yang dialami warga Pulau Bromo ke dinas terkait, Pihak warga sudah berulangkali menyampaikan, baik dalam RDP dengan SKPD terkait ataupun saat pembahasan anggaran, dalam hal PUPR sudah berkomitmen akan melaksakan kegiatan perbaikan titian di APBD Murni 2023.
rls/tim