POSTKALIMANTAN.COM, PELAIHARI – Pembukaan Intermediate Training (LK-II) Tingkat Nasional Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang (p) Tanah Laut (Tala) digelar pada Minggu (22/10) malam. Bertempat di Aula Sarantang Saruntung Pelaihari.
Kegiatan tersebut mengangkat tema “Rekonstruksi Peran HMI Dalam Mencetak Kader Unggul Menuju Indonesia Emas Di Era 5.0”, dibuka secara langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Tala H Dahnial Kifli mewakili Pj Bupati yang berhalangan hadir.
Dalam sambutannya, Sekda mengajak para pengurus dan kader HMI, khususnya HMI Tala untuk ikut bergerak di era 5.0 seperti saat ini, dimana teknologi sangat pesat berkembang.
“Saya minta HMI tak hanya berhimpun, namun juga ikut bergerak dan memanfaatkan teknologi dengan bijak,” ucapnya.
Selain itu ia juga meminta agar HMI bisa menjadi pelopor kepemudaan di Bumi Tuntung Pandang. “Kalian harus jadi pelopor bukan follower, apalagi sampai provokator,” pesannya.
Tak lupa, Dahnial memberikan apresiasi kepada para panitia, pengurus dan kader HMI yang telah menggelar kegiatan ini, dimana mereka selalu aktif berkomunikasi dengan pihaknya.
“Semoga kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi pembangunan di Bumi Tuntung Pandang,” tandasnya.
Terpisah Ketua Cabang (p) HMI Tala Hartono mengungkapkan bahwa kegiatan LK-II ini merupakan pertama kali digelar pihaknya setelah HMI setelah kurang lebih enam tahun HMI ada di Tala.
“Kegiatan ini digelar selama sepuluh hari. Dibagi menjadi dua sesi, sesi pertama sudah dilakukan yakni tes ujian selama tiga hari, kemudian sesi kedua adalah selama tujuh hari,” jelasnya.
Dikatakannya peserta yang mendaftarkan ada 50 orang, namun setelah dilakukan seleksi selama tiga hari yang bisa lolos ke tahap kedua hanya 23 dari berbagai daerah se-Indonesia.
“Kami harap kegiatan ini nanti dapat membawa gagas baru bagi kemajuan Bumi Tuntung Pandang dalam pembangunan kota berkelanjutan,” ujarnya.
Dikatakannya Kabupaten Tala saat musim kemarau pasti terjadi kebakaran, sedangkan saat musim hujan terjadi banjir. Hal ini akan pihaknya bawa dalam forum nanti,
“Persoalan itulah akan kita bahas bersama-sama bagaimana memecahkan masalahnya. Karena harus ada legasi yang harus ditinggalkan oleh setiap kader yang mengikuti LK-II,” tutupnya. (MN)