PELAIHARI, POSTKALIMANTAN.COM – Sejumlah infrastruktur tahun 2024 ini seperti jalan dan jembatan bakal dibangun Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Tanah Laut (Tala) melalui Bidang Bina Marga.
Kabid Bina Marga, Dwi Hadi Putra pada saat di ruang kerja memberikan penjelaskan mengenai apa saja yang akan di bangun.
Pembangunan jembatan tahun ini diutamakan sebagai penghubung antar desa atau pun wilayah.
Salah satunya adalah jembatan pamanaran yang berada di Kelurahan Angsau, Kecamatan Pelaihari.
“Jembatan ini akan jadi penghubung antara Kelurahan Angsau dengan Desa Panggung,” katanya, Senin (26/2/2024).
Selain sebagai penghubung, lanjutnya, jembatan ini juga menjadi pengembangan Kota Pelaihari dan berdampak positif bagi masyarakat terutama pengguna jalan.
“Apabila saat libur panjang ada penyempitan jalan (macet) di Kota Pelaihari kita bisa menggunakan jalan alternatif ini dalam mengurai kemacetan,” jelas pejabat eselon III di Bumi Tuntung Pandang.
Selain pamanaran, juga ada pembangunan jembatan lain yang jadi skala prioritas, yakni jembatan di Desa Kuala Tambangan, jembatan Danau Waringin di Desa Kunyit.
“Jembatan Danau Waringin ini nantinya juga bisa menjadi alternatif, karena penghubung ke Desa Pemuda serta juga bisa meningkatkan perekonomian, khususnya di bidang pertanian,” sebutnya.
Sedangkan untuk pembangunan jalan, ia menyebutkan akan fokus pada pembangunan jalan yang belum tuntas dikerjakan, seperti jalan penghubung Desa Ranggang Dalam dengan Desa Pagatan Besar (Jalan Penampaan).
“Tahun ini kita tuntaskan, meski nantinya hanya berbentuk pengerasan namun bisa dilalui dan memperpendek jarak. Tahun depannya kita usulkan pengaspalan,” terangnya.
Selanjutnya pengerjaan di Desa Muara Kintap (Muara Kintap seberang) juga akan pihaknya lanjutkan kembali pembangunannya.
Kemudian jalan penghubung Handil Maluka, Pantai Harapan juga dilanjutkan agar masyarakat di sana bisa melalui jalan tersebut dengan lebih nyaman.
“Karena warga di sana kesulitan melewati jalan di sana saat membawa pasien atau guru yang pergi mengajar di sana, terutama saat hujan,” ujar Dwi.
Selain dilakukan pengerasan, jalan tersebut tahun ini juga akan dibangunkan jembatan, dimana sebelumnya jembatannya hanyar terbuat dari batang pohon kelapa.
Lebih lanjut Dwi mengungkapkan Jalan Alternatif Tambang Ulang juga akan dilakukan perbaikan meskipun perbaikannya akan menyesuaikan anggaran yang diberikan.
“Kekurangannya akan kita usulkan kembali di perubahan, kalau melihat anggaran yang ada sepertinya tidak cukup,” katanya.
Selain menggunakan APBD, Dwi menyebutkan pihaknya akan berupaya mengusulkan perbaikan jalan ke pusat melalui Inpres dan DBH (Dana Bagi Hasil) Sawit.
“Mudah-mudahan kita bisa dapat,” harapnya.
Dwi pun berharap bagi desa yang mendapat pembangunan infastruktur dari pihaknya bisa mendukung kelancaran pengerjaannya, karena semua ini untuk kepentingan orang banyak.
“Kalau sudah selesai dibangun dan dikerjakan tolong dijaga sama-sama,” pintanya. (MN)