TANAH LAUT, POSKAL – Dalam dua Minggu terakhir kejadian karhutla sangat meningkat. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya titik panas yang berada di seputar Kabupaten Tanah Laut, ada Beberapa kejadian titik api, diantaranya di Kecamatan Jorong, Panyipatan, Tambang Ulang dan Bati-Bati.
Di benarkan, peningkatan titik panas untuk di Kab Tanah Laut, di bandingkan dengan bulan sebelumnya yang ditunjukan dengan kejadian karhutla, berdasrkan Hasil Pemantauan di Aplikasi SIPONGI KLHK.
“Total ada 20 titik panas di wilayah kecamatan Bati-Bati, Kecamatan jorong 28 Titik, Kecamatan Tambang ulang 119 Titik, Kecamatan Panyipatan ada 145 Titik,” Jelas Sufie Bhaskara, selaku Kepala DAOPS Manggala Agni.
Menyikapi kondisi berapa titik panas, DAOPS Manggala Agni Kalimantan VI/ Tanah Laut, langkah-langkah kongkrit lebih mengedapankan upaya pengendalian karhutla bersama semua pihak, Minggu (4/6//2023).
Pasukan merah Manggala Agni Tanah Laut, sering berjibaku melawan api, sebagai petugas satuan kerja ini, terus berupaya untuk melakukan pengendalian karhutla dan mengurangi dampak bahaya karhutla.
Apabila ada kejadian Titik api di lakukan pemadaman bersama, Satgas Karhutla Tanah Laut (BPBD, Polri, TNI, KPH dan Relawan) deteksi dini melalui Groundcheck Hotspot, Monitoring kerawan karhutla dan Patroli daerah rawan karhutla serta koordinasi antar pihak.
Dalam upaya pengendaliannya tentu terdapat tantangan dan medan yang sulit seperti lokasi titik api tidak mudah dijangkau, termasuk keterbatasan personil
dan air yang di butuhkan kadang sangat terbatas itu yang menjadikan kesulitan, pemadaman di lokasi Karhutla, termasuk bandara juga ring satu, menjaga agar tetap lancar tanpa polusi udara atau asap.
Sufie Bhaskera Kepala DAOPS Kalimantan VI/ Tanah Laut, menurutnya, tahun ini kemarau di prediksi bulan Agustus-September 2023, bulan cukup panas dan masuk musin kemarau.
“Untuk itu mengantisipasi dan mencegah titik api, manggala agni berupaya selalu siap bekerjasama kepada semua pihak karhutla,” tutupnya. (Manggala Agni/MN)