POSTKALIMANTAN.COM, BANJAR – Bantu serta memasak dan bagikan bubur Asyura H. Muhammad disapa Haji Amad, Bacaleg DPRD Kabupaten Banjar Dapil 2 ikut peringati meriahkan hari Asyura atau 10 Muharram 1444 Hijriah.
“Kita tadi ikutan membantu masak bubur Asyura di dua lokasi yaitu Daerah Pekauman dan Dalam Pagar Kabupaten Banjar,” jelasnya, Jumat (28/7/2023).
Disebutkan, Tradisi membuat dan membagikan bubur Asyura tetap dipertahankan masyarakat di Kabupaten Banjar, sehingga banyak pula yang selalu menanti tradisi yang dilaksanakan setiap 10 Muharram atau disebut dengan Hari Asyura.
“Kalau rasa buburnya sebenarnya tidak beda jauh dengan bubur biasa, meski ini memang banyak campurannya, tapi memang ada rasa kebanggaan dan kegembiraan tersendiri ketika sempat kebagian menikmati bubur Asyura,” ucap Kader Muda Golkar ini.
Disebutkan, memasak bubur Asyura sama seperti masak bubur biasanya. Hanya, bahan yang dicampur dalam membuat bubur Asyura, biasanya dilengkapkan 41 jenis bahan dan rempah-rempah seperti sayur dan kacang-kacangan ditambah telur juga daging.
“Bubur Asyura Setelah masak, lalu dibagikan kepada masyarakat. Sebagian disisakan untuk berbuka puasa bersama di Masjid bagi warga yang melaksanakan puasa sunat di Hari Asyura,” katanya.
Dirinya juga senang melihat kegiatan tersebut. Karena kemasan dan apa yang ditampilkan merupakan keragaman agam Islam. Sehingga, anak-anak dan masyarakat bisa merasakan bubur Asyura yang notabene dianjurkan untuk menyantapnya di hari ke 10 Muharram.
“Jangan hanya tahun baru masehi saja yang dimeriahkan sedemikian rupa. Namun sebagai umat muslim, tahun baru Hijriah juga harus kita gelar dengan semarak menurut syariat agama Islam,” paparnya.
Dengan demikian, hari Asyura merupakan hari yang diistimewakan oleh Allah, sehingga Nabi Muhammad SAW memerintahkan umatnya untuk berpuasa dan bersyukur.
“Jadi, beberapa peristiwa penting di atas bisa dipetik pelajaran, agar umat Islam dapat menghidupkan Asyura dengan berpuasa, bersedekah, berbuat amal shaleh pada 10 Muharram, karena sangat besar pahalanya,” terangnya.
Diharapkan, kegiatan ini bisa dilaksanakan setiap tahunnya. Agar masyarakat bisa merasakan betapa nikmat dan lezatnya bubur asyura, yang sangat jarang dibuat dan hanya ada 1 tahun sekali.
“Bubur asyura ini jarang ada yang membuatnya dan hanya adanya di hari ke 10 bulan Muharram,” jelasnya. (*/Ir)