Postkalimantan.com – Kotabaru. Dalam sebuah acara penutupan sementara pengajian Majelis Ahbaabul Musthofa, pada hari Jum’at malam Sabtu, 02 Februari 2024 silam.
Setda (Sekretariat Daerah) Kotabaru, Drs. H. Said Ahmad As-Segaf, M.M., yang diberikan waktu oleh panitia dan Habib Hasan bin Ismail Al-Muhdhor untuk menyampaikan sambutan. Selasa, 06 Febuari 2024.
Drs. H. Said Ahmad As-Segaf, M.M., dalam sambutannya mengatakan “Jika ingin berkah, tolong APBD itu banyak untuk kegiatan agama. Bantu orang yang membangun Pesantren dan Mesjid harus setiap tahun” ucap Said Ahmad.
“Dan salah satu juga saat saya bicara ke Bapak Bupati, bisakah anggaran kita nanti untuk mengirim anak-anak (santri) kita yang berminat ke- Hadramaut. Itu akan kami siapkan anggaran nanti tiap tahun” lanjutnya.
Akan tetapi untuk anak-anak yang berminat untuk pergi ke Hadramaut harus memenuhi syarat. “Syaratnya adalah bisa bahasa Arab, harus Mondok dulu” tandas Said Ahmad.
Setelan mengatakan persyaratan, Bapak Said Ahmad mengakhiri sambutannya dan menyerahkan microphone kepada Habib Hasan bin Ismail Al-Muhdhor untuk selanjutnya menyampaikan ceramahnya.
Pada acara tersebut Al-Habib Hasan bin Ismail Al-Muhdhor yang di dampingi murid kepercayaannya Al-Habib Ali Murtadho bin Idrus Baarakwan, Habib Thoha As-Segaf, Habib Thoha Al-Habsyi, Habib Azhar, dan para ustadz.
Pada hari Senin, 05 Februari 2024, H. Said Ahmad mengatakan dalam wawancara “Pertama pemerintah daerah peduli terhadap pendidikan agama, apalagi menyangkut penerus para ulama kita” ucap Said Ahmad.
“Karna hampir sebagian besar yang mau pendidikan ulama itu rata-rata orang yang hidupnya menengah ke bawah. Kita melihat itu, pemerintah daerah bagaimana memikirkan supaya nanti Kabupaten Kotabaru ini mencetak ulama besar” lanjut Said Ahmad.
“Salah satu daerah itu menjadi berkah bila ada kebaikan terhadap Agamanya Allah. Keberkahan itu pun nanti untuk turun kalau banyak ulama, banyak orang yang peduli dengan Agama Allah” lanjutnya.
“Kedepannya supaya nanti anak-anak (santri) kita yang mondok di pesantren ini setelah lulus bisa meneruskan pendidikan ke Hadramaut Yaman. Yang mana nanti semua biaya mereka di tanggung pemerintah, jadi tidak tanggung-tanggung berapa biayanya”
“Biaya itu di tanggung oleh APBD, dan program ini yang didukung oleh Bupati. Saya minta kepada Kabag Kesra tolong anggarkan berapa tiap tahun”.
Biaya yang diperkirakan kisaran 90 juta rupiah, yang dulunya hanya kisaran 60 juta rupiah. Informasi itu didapat Said Ahmad dari Habib Ahmad Al-Habsyi.
“Untuk kuota tergantung, tapi insyaallah tiap tahun pasti ada yang berangkat. Tapi kemarin kita pernah membuka kuota, Alhamdulillah tidak yang mendaftar, apakah kurangnya sosialisasi”
Dulunya Said Ahmad selagi masih menjabat di Tanah Bumbu juga pernah melakukan hal yang sama.
“Anak-anak (santri) ini lah penerus ulama-ulama yang kita siapkan di daerah, jangan hanya mencetak pembangunan saja, kita juga harus mencetak Ulama-ulama besar” harapan terbesar H. Said Ahmad.
Penulis : Muhammad Rizky.